BAB TABI’
Tabi’ artinya pengikut. Tabi’ ada empat 4 jenis نعت (na’at), عطف (atop), توكيد (taukid), بدل
(badal).
BAB NA’AT
1. PENGERTIAN NA’AT
Na’at adalah :
هو تبع للمنعوت فى رفعه ونصبه وخفضه وتعريفه
وتنكيره
Artinya : isim yang mengikuti pada
man’utnya dalam tingkah rofa’, nasob, jer, ma’rifat dan nakirohnya.
Na’at ada dua bagian yaitu :
a. Na’at haqiqi
Na’at haqiqi adalah na’at yang merofa’kan isim domir yang
kembali pada man’utnya yang mengikuti man’utnya dalam 4 perkara dari 10 macam.
4 perkara dari 10 adalah :
1)
Wajah I’rob yaitu rofa’, nashob dan jer
2)
Mufrod tatsniyah dan jamak
3)
Mudzakar dan muanats
4)
Ma’rifat dan nakiroh
5) Contoh جاء زيد العاقل
b. Na’at sababi
Na’at sababi adalah na’at yang merofa’kan
fa’il isim dzohir, yang isim dzohir tersebu tmenyimpan isim domir yang kembali
kepada man’utnya yang sesuai dalam 2 hal dari 4 macam :
1)
Wajah I’rob,yakni rofa,nashob dan jer
2)
Ma’rifat nakiroh nya
3) Contoh جاء رجل عاقل أبوه
2. ISIM MARIFAT DAN ISIM NAKIROH
a. Isim ma’ripat adalah
ما دل على مسماه مخصوصا
Artinya; isim yang menunjukan terhadap yang
dinamainya yang ditentukan.
Isim maripat ada 5 macam yaitu ;
1) isim
domir
2) isim
’alam (isim yang ditentukan terhadap yang dinamainya secara mutlak).
3) isim
mubham / isim isyarah (isim yang menunjukan terhadap musar ilaih(perkara yang
di isarahi).
4) Isim mausul
5) isim
yang dimasuki alip dan lam
6) isim
yang di mudlopkan pada salah satu isim yang 5.
b. Isim nakiroh adalah
كل اسم شائع فى جنسه لا يختص به واحد دون أخر
Artinya; setiap isim yang luas dalam
jenusnya, yang tidak tertentu terhadap salah satu ifrad, tetapi mencakup
semuanya.
BAB ATHAF
1.
PENGERTIAN ‘ATHAF
‘Athaf adalah
هوالتبع المتواسط بينه وبين مطبوعه أحدحروف العطف العشرة
Artinya: isim yang mengikuti terhadap mathbu’nya yang antara tabi dan mathbu’nya terdapat
salah satu huruf athaf yang sepuluh.جاء زيد و عمرو
Athaf ada dua macam, yaitu :
a.
Athof bayan adalah
Athaf bayan adalah isim yang mengikuti yang untuk
menjelaskan atau menentukan terhadap mathbu’nya. Athaf bayan sama dengan badal
syai, karena lafadz yang awal dan lafadz yang kedua sama dalam maknanya.
Athaf Nasaq
Athaf nasaq adalah isim yang mengikuti terhadap
mathbu’nya yang antara tqabi dan mathbu’nya terhadap salah satu huruf athaf
yang sepuluh.
2.
HURUF ATHAF DAN PENGAMALANNYA
Huruf athaf yang sepuluh , adalah :
واو, فاء, ثم, او, ام, إما, بل, لا, لكن, حتى فى بعض
المواضع
Huruf yang 10 tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.
Mustarok fi lafdzi faqoth
Artinya isim yang setelah huruf ‘athaf hanya mengikuti
terhadap ma’thuf ‘alaih dalam lafadz saja. Artinya hanya mengikuti dalam
I’robnya lafadz, sedangkan dalam maknanya sebaliknya, jika ma’thuf alaih itsbat
maka ma’thufnya naïf. Hurufnya yaitu بل, لا, لكن
b.
Mustarok filafdi wal ma’na
Artinya isim yang
sesudah huruf athaf mengikuti terhadap ma’thuf ‘alaih dalam lafadz dan
maknanya. Artinya jika ma’thufnya itsbat maka ma’thuf alaihnya juga itsbat juga
sebaliknya.
Hurufnya adalah واو, فاء, ثم, او, ام, إما, حتى
3.
FAIDAH HURUF ATHAF
Huruf athaf mempunyai faidah masing-masing, yaitu :
ü واو
faidahnya adalah berkumpul secara muthlak (tidak ada batasan), maksudnya
jatuhnya hukum pada ma’thuf dan ma’thuf alaih tidak ditentukan mana yang lebih
dahulu, bisa ma’thuf alaih dulu baru ma’thuf , ma’thuf dahulu baru ma’thuf
alaih, atau jatuhnya hukum
bersamaan pada ma’thuf alaih.
ü فاء faidahnya mendahulukan ma’thuf
dari pada ma’tuf al;aih, antara ma’tuf
dan ma’tuf alaih tidak boleh ada yang memisahkan.
ü ثم faidahnya adalah antara ma’tuf dan ma’tuf alaih
ada yang lain yang memisahkan.
ü او faidahnya t
akhyir. jika berada setelah kalam tolab maka memiliki dua faidah yaitu
takhyir artinya hanya boleh memilih salah satu diantara ma’tuf dan ma’tuf
alaih, dan ibahah adalah boleh
mengumpulkan antara keduanya. jika
jatuh setelah kalam khobar maka memiliki dua faidah yaitu شك dan إباحة. شك (ragu-ragu)
adalah tidak mengetahui terhadap hukum ma’tuf dan ma’tuf alaih, sedangkan إباحة (samar) adalah
mutakalim mengetahui terhadap hukumnya ma’tuf atau ma’tuf alaih tetapi
disamarkan.
ü ام faidahnya yaitu untuk menyertai
hamzah istifham
ü إماfaidahnya تخيير
ü بلfaidahny إضرب ada dua macam yaitu memindahkan hukum
ma’tuf alaih terhadaf ma;tuf lalu
hukumnya ma’tuf alaih di batalkan (di hilangkan) dan memindahkan hukum ma’tuf atau ma’tuf alaih dengan menetapkan
hukumnya ma’tuf alaih.
بل dalam beramal memiliki tiga syarat yaitu :
1)
Harus berada setelah naïf atau serupa naïf
2)
Ma’tufnya harus myfrod
3)
Tidak bersamaan dengan wawu
ü لا , faidahnya nafi, dalam beramal mempunyai tiga syarat :
1)
Ma’tufnya harus mufrod
2)
Berada setelah kaliam
3)
Tidak disertai wawu
ü , لكن fidahnya istidrok,
syaratnya ada tiga :
1)
Ma’tufnya harus mufrod
2)
Tidak boleh disertai wawu
3)
Didahului naïf atau serupa naïf
ü حتى , faidahyaغاية , syaratnya ada tiga :
1)
Ma’tufnya harus isim dzohir
2)
ma’tuf dan ma’tuf alaih harus satu juz
3)
harus bermakna غاية
حتى ,disifati
فى بعض المواضع
maksudnya tidak semua حتى merupakan huruf athaf tetapi ada حتى عا مل نا صب , atau حرف الجر , juga busa sebagai
ibtida.
Athaf tidak harus fi’il pada fi’il atau isim pada isim
saja, adakalanya ma’tuf berupa kalimah fi’il sedangkan ma’tuf alaih kalimah
isim.
BAB TAUKID
1.
PENGERTIAN
Taukid adalah
هو التبع للمؤكد فى رفعه ونصبه وخفضه وتعريفه ولا تنكيره
Artinya : isim yang mengikuti pada muakkadnya dalam
keadaan rofa’, nasob, jer dan ma’rifatnya, tetapi tidak dalam nakirohnya.
Tidak diikutkan dalam nakirohnya dikarenakan semua
lafadz yang di jadikan taukid sudah nakiroh, sebab dimudofkan pada domir.
Taukid maksudnya adalah menguatkan sedangkan muakad
adalah yang dikuatkan oleh taukid.
2.
MACAM-MACAM TAUKID
Taukid ada dua macam yaitu :
a.
Taukid lafdzi adalah
mengulang suatu lafadz dengan lafadz yang sama atau
dengan sinonimnya (persamaan kata).
b.
Taukid Maknawi
Taukid maknawi adalah taukid dengan menggunakan
lafadz-lafadz yang sudah ditentukan, yaitu lafadz : أجمع, كل,
عين, نفسdan lafadz yang mengikuti lafadz أجمع yaitu : أبصع, أبتع, أكتع
Contohجاء زيد نفسه
BAB BADAL
- PENGERTIAN
Badal adalah
هو التبع عالمقصود با لححكم بلا وا سطة
Artinya : Isim yang mengikuti yang dimaksud dengan hukum dan tanpa
perantara.
Contoh hukum I’rob untuk
badal (pengganti) tergantung mubdal minhu (yang digantikan), dan badal bisa
isim dari isim atau fi’il dari fi’il.
- MACAM-MACAM BADAL
Badal ada 4 macam, yaitu :
a. Badal sa’i minassa’i yaitu lafadz yang kedua menyerupai lafadz yang
awal dalam maknanya.
b. Badal ba’di minal kulli ,yaitu
هوَ اَنْ يَكُوْنُ الْمُبْدَلُ الْمِنْهُ
بَعْضًا مِنَ الاَوَّلِ سَوَاءً كَانَ مُسَاوِيًا لِنِصْفِهِ اَوْ اَكْشَرَ اَوْ
اَقَلَ
Artinya : adanya mubdal minhu merupakan bagian yang awal, baik itu sama
banyak, lebih sedikit atau lebih banyak.
c.
Badal isytimal , yaitu adanya mubdal
minhu, mencakup terhadap badal.
d.
Badal golat , yaitu adanya lafadz yang kedua
dimaksud, sedangkan yang awal tidak dimaksud.
e.
Badal idrob ,yaitu adanya lafadz yang kedua dan lafadz yang pertama dimaksud..
f.
Badal nisyan , yaitu adanya lafadz yang kedua dimaksud dan lafadz yang pertama
lupa.
Contohجاء زيد أخوك
0 komentar:
Posting Komentar