2.1
Pengertian ekonomi
Ekonomi merupakan salah
satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi
sendiri berasal dari kata yunani oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan
nomos, yang berarti peraturan,
aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Teori-teori mulai muncul untuk mencoba
mengidentifikasi maslah ekonomi apakah yang sebenarnya yang dihadapi manusia di
muka bumi ini. Secara umum ada dua buah teori umum yang mencoba untuk
menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi
secara klasik dan modern.
2.2
Pokok
Masalah Ekonomi Klasik
Pokok maslaah ekonomi klaskik merupakan bahasan
teori ekonomi klasik. Teori ini berdasarkan pemikiran Adam smith, David
Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun
1870-an. Teori ekonomi klasik melihat pentingnya masalah ekonomi sebagai
kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk kesejahteraan
(kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan pasar sehingga menolak
campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Masalah ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat
dari sudut pandang sederhana. Pada dasarrnya pemikiran ini bertujuan pada satu
hal, yaitu kemakmuran. Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun
yang dianggap perlu agar kemakmuran dpat dicapai. Yang disebut sebagai
kemakmuran adalah situasi dimana semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia
telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi klasik dilihat dari segi
produksi, distibusi, dan konsumsi.
a. Masalah Produksi
Permasalahan
produksi adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang dan
jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.
b. Masalah distribusi
Maslah
distribusi terletak pada bagamana supaya benda-benda pemuas kebutuhan bisa
sampai ke tangan konsusmen yang membutuhkannya. Seperti yang telah diketahui ,
barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen yang tepat, tidak ada
nilai gunanya, dan tidak dapat
memuasakan kebutuhan.
c. Masalah Konsumsi
Maslaah
konsumsi menyangkut masalah apakah benda pemuas kebutuahn yang diproduksi
memang benda yang dapat dimiliki oleh konsumen.
Barang yang diproduksi haruslah barang
yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli
oleh konsumen.
2.3 Pokok
Masalah Ekonomi Modern
Pokok permaslaaan ekonomi modern terangkum
dalam dua kata kunci, kelangkaan dan pilihan. Yang pertama menjadi penyebab
yang kedua sehingga muncul empat pertanyaan mendasar tentang what, how, dan who.
Walaupun setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara
mengatasinya berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem
ekonomi.
a. Apa (What)
Barang dan jasa apa saja yang akan
diproduksi dan dalam jumlah bera, harus ditentukan. Dari sekian banyak
barang dan jasa, manakah yang harus dipilih untuk diproduksi!. Keputusan
produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun juga untuk
menghasilkan keuntungan maksimum.
b. Bagaimana (How)
Dengan cara bagamana proses produksi akan
dilakukan? Apakah akan mendatangkankeuntungan yang besar? Apabila terdapat
barang modal berupa bangunan apakah akan dijadikan kantor atau gudang?
Bila terdapat sebidang tanah apakah akan digunakan? Ditanami padi,
jagung, atau tebu?.
c. Siapa (Who)
Di zaman modern, banyak pihak yang bisa
melakukan produksi seperti, pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah salah
satu modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti setiap pihak
memiliki keterampilan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
2.4
Macam
kebutuhan
Kebutuhan
manusia sangat bermacam-macam. Kebutuhan tersebut dapat digolongkan, sebagai
berikut.
1. Kebutuhan menurut intensitas
Kebutuhan
menurut intensitas atau tingkat kepentingan terdiri atas kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
a)
Kebutuhan primer, adalah
kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk
mempertahankan hidup. Kata primer sendiri berasal dari kata primus, yang
berarti pertama. Secara umum kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan
papan; atau makanan, pakaian, dan rumah. Tanpa makanan, pakaian, dan rumah
manusia bisa mati kelaparan, kedinginan, dan kepanasan.
b)
Kebutuhan sekunder, adalah kebutuhan kedua , setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Adapun kata sekunder berasal dari kata scundus, yang berarti kedua. Contoh
kebutuhan sekunder, yaitu meja, kursi, lemari, sepatu, tas, sisir, kaos kaki,
buku, pensil, televisi, radio, tempat tidur, dan kendaraan.
c)
Kebutuhan tersier, adalah
kebutuhan ketiga, setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kata tersier
berasal dari kata tertius, yang berarti ketiga. Kebutuhan tersier disebut
juga kebutuhan mewah atau lux. Contoh kebutuhan tersier, yaitu pakaian mewah,
tas mewah, mobil mewah, rumah mewah, dan kapal pesiar mewah.
Yang perlu diketahui, kebutuhan
sekunder dan tersier berbeda untuk setiap orang atau golongan. Bagi masyarakat
kota, radio, televisi, kulkas, dan komputer merupakan kebutuhan sekunder. Akan tetapi
bagi masyarakat pedalaman terpencil, benda-benda tersebut merupakan kebutuhan
tersier.
2. Kebutuhan menurut sifat
Kebutuhan
menurut sifat terdiri atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a)
Kebutuhan jasmani, kebutuhan
jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh jasmani atau badan. Contoh: untuk
menjaga kesehatan badan, manusia memerlukan makanan, minuman, pakaian, dan
olahraga yang teratur.
b)
Kebutuhan rohani,
kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan oleh rohani atau
jiwa.kebutuhan ini bersifat abstrak (tidak nyata) contoh: untuk menyegarkan
pikiran, manusia memerlukan hiburan.
3. Kebutuhan menurut wujudnya
Kebutuhan
menurut bentuk terdiri atas kebutuhan material dan kebutuhan immaterial.
a)
Kebutuhan material,
kebutuhan material adalah kebutuhan yang berbentuk benda material atau benda
berwujud, seperti meja, kursi, pakaian, dan
lain-lain.
b)
Kebutuhan spiritual, kebutuhan spiritual adalah
kebutuhan yang berbentuk benda immaterial atau benda yang tak berwujud, seperti
nasihat ulama, penjelasan guru, hiburan, petunjuk dokter, dan lain-lain.
4. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan
menurut waktu terdiri atas kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa depan.
a)
Kebutuhan sekarang,
kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda dan
harus dipenuhi saat kebutuhan tersebut dirasakan. Contoh: kebutuhan akan makan
bagi orang yang lapar dan kebutuhan akan obat bagi orang yang sakit.
b)
Kebutuhan masa yang akan datang, kebutuhan
masa yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, karena
dibutuhkan pada saat yang akan datang. Contoh: menabung dll.
c)
Kebutuhan mendadak, yaitu kebutuhan yang terjadi secara mendadak. Contoh:
ketika diperjalanan ban mobil bocor.
d)
Kebutuhan sepanjang waktu, yaitu kebutuhan yang waktunya tidak terbatas. Selagi
manusia hidup kebutuhan ini selalu muncul. Contoh: mencari ilmu.
5. Kebutuhan menurut subjek
Kebutuhan
menurut subjek terdiri atas kebutuhan individu dan kebutuhan
kualitatif/bersama.
a)
Kebutuhan individu,
kebutuhan individu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara individu atau
perorangan. Kebutuhan individu setiap orang
berbeda. Kebutuhan individu seorang petani yaitu berupa cangkul, berbeda dengan kebutuhan individu seorang dokter yaitu berupa jarum suntik.
b)
Kebutuhan kolektif/bersama, kebutuhan kolektif adalah kebutuhan yang harus dipenuhi
untuk kepentingan bersama dan dilakukan secara bersama-sama. Contoh: kebutuhan
akan jalan raya, listrik, dan lain-lain.
6. Kebutuhan sosial budaya
a) Kebutuhan
psikologi
b) Kebutuhan
sosial, yaitu kebutuhan untuk mencari teman, untuk dicintai, dan untuk
dterima oleh orang
lain.
2.5
Faktor-faktor
Produksi
Kegiatan
produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan
dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal
dan kewirausahaan.
1.
Sumberdaya
Alam
Sumberdaya
alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala
sesuatu yang ada di dalam bumi seperti:
-Tanah, tumbuhan, hewan.
-Udara,sinar matahari, hujan.
- Bahan tambang, dan lain sebagainya.
-Tanah, tumbuhan, hewan.
-Udara,sinar matahari, hujan.
- Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor
produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia
di alam langsung.
2.
Sumberdaya
Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga
kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun
faedah suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut
tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
a) Tenaga
kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan
baik formal maupun non
formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi dll.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi dll.
b) Tenaga
kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian
berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, sopir dll.
Contoh: montir, tukang kayu, sopir dll.
c) Tenaga
kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tukang sapu, pemulung, dll.
Contoh: tukang sapu, pemulung, dll.
3
Sumberdaya Modal
Modal
menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk
mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan
hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam
proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
Modal
dapat dibedakan menurut:
a.
Kegunaan dalam proses produksi
Modal
tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses
produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
Modal
lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses
produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
b.
Bentuk modal
Modal
konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
Modal
abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai
nilai dalam perusahaan.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
4.
Sumberdaya
Pengusaha
Sumberdaya
ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan
barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha
berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu
memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan
faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
2.6
Sistem
ekonomi
a.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Belum ada pembagian kerja
2. Pertukaran dengan sistem barter
3. Jenis
produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4. Hubungan masyarakat bersifat
kekeluargaan
5. Bertumpu pada sektor agraris
6. Keadaan
masyarakatnya masih statis, tradisional dan msikin
|
1. Setiap
masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
2. Produksi
tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
3. Dengan
sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
|
1. Tidak ada kerjasama
antar individu atau masyarakat
2. Sulit mempertemukan
kedua belah pihak yang saling membutuhkan
3. Jenis
dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
4. Sulit
menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
|
b.
Sistem
Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif,
segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh
pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah
satu komando dari pusat. Dengan demikian, masalah apa dan
berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh
pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi
sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.
Pada
umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut
paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir
ini sudah ditinggalkan. mas yarakat.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Perencanaan disusun oleh
pemerintah pusat
2. Semua alat
produksi dikuasai oleh negara
3. Produksi,
distribusi dan konsumsi diatur secara terpusat
4. Inisiatif dan
hak milik perorangan dibatasi
|
1. Pemerintah
bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
2. relatif tidak
ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin
3. Hasil
produksi dapat dinikmati secara rata
4. Mudah melakukan pengendalian harga
|
1. Hak milik
perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan
2. Potensi dan
daya kreasi tidak berkembang
3. Tidak terdapat kebebasan
individu
|
c.
Sistem
Ekonomi Pasar
Pada
sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga
mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi
produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa
dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan
daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar
adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat,
sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu
pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang
dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi
bebas lagi.
d.
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam
sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di
samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan
arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem
ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi
terpusat dengan sistem ekonomi pasar. individu.
Ciri-ciri
|
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Adanya campur
tangan pemerintah dalam perekonomian
2. Pihak swasta
ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
|
1. Sektor ekonomi
pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
2. Fluktuasi harag dapat lebih terkendali
3. Hak milik
perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya
|
1. Jika
peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme
2. Jika peran swasta
mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat
|
2.7 Pelaku-Pelaku Ekonomi
Perekonomian
Indonesia yang menganut sistem ekonomi kerakyatan menuntut peran dari semua pihak,
baik masyarakat maupun pemerintah guna mencapai tujuan utama yaitu ekonomi
kerakyatan.
Dalam ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh lima pelaku utama sebagai berikut.
Dalam ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh lima pelaku utama sebagai berikut.
1.
Rumah Tangga
Rumah tangga yang dimaksudkan adalah rumah tangga konsumsi yaitu baik individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi berupa tenaga kerja dan modal. Faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi atau imbalan berupa upah dan gaji serta bunga dan sewa. Kelompok rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.
Rumah tangga yang dimaksudkan adalah rumah tangga konsumsi yaitu baik individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi berupa tenaga kerja dan modal. Faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi atau imbalan berupa upah dan gaji serta bunga dan sewa. Kelompok rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.
2.
Perusahaan/Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.
3.
Pemerintah
Dalam sistem
demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting dalam
kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di bidang
ekonomi.
Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945.
Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945.
4. Lembaga-Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan yang dimaksud adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara.
Lembaga keuangan yang dimaksud adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara.
5. Masyarakat Luar Negeri
Suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri, tanpa adanya bantuan atau hubungan dengan negara lain. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi tersebut diperlukan peranan masyarakat luar negeri, sehingga kegiatan ekonominya juga sangat dipengaruhi oleh dunia internasional. Jadi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah kegiatan ekonomi internasional, meliputi segala kegiatan mengenai hubungan ekonomi antarnegara, baik mengenai perdagangan internasional maupun lalu lintas pembayaran internasional, serta kerja sama ekonomi regional dan internasional.
Suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri, tanpa adanya bantuan atau hubungan dengan negara lain. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi tersebut diperlukan peranan masyarakat luar negeri, sehingga kegiatan ekonominya juga sangat dipengaruhi oleh dunia internasional. Jadi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah kegiatan ekonomi internasional, meliputi segala kegiatan mengenai hubungan ekonomi antarnegara, baik mengenai perdagangan internasional maupun lalu lintas pembayaran internasional, serta kerja sama ekonomi regional dan internasional.
0 komentar:
Posting Komentar